Selasa, 29 November 2016

PROFIL PUSAT STUDY QUR’AN oleh Rizal Fatkur Rochimin

Latar Belakang  Berdiri
Indonesia merupamakan negara yang Multi kultural. Tradisi, keadaan Masyarakat, dan bahkan agamapun tidak tunggal. Islam merupakan agama baru yang masuk ke Indonesia. Sebelumnya, sejarah mencatat bahwa ada beberapa agama dan kepercayaan yang masuk ke Indonesia, diantaranya Yakni animisme dinamisme. Dari sisi agama Muncul Hindhu Budha lalu masuklah agama dan tradisi Islam
Masuknya risalah ajaran islam di Indonesia otomatis membawa ajaran al-Qur’an. penyebaran Islampun juga dilakukan mulai dari Mengawinkan Ulama dengan putri kerajaan hingga menggunakan media seni. Pada pulau Jawa tradisi-tradisi tersebut masih terasa. Misalnya budaya gamelan yang dikembangkan oleh sunan Bonang, dan budaya Sunan Kalijaga yang terkenal dengan wayangannya. Bangunan menara Kudus juga merupakan bukti akulturai antara budaya Islam dengan budaya lokal yang berkembang di masyarakat. Ini merupakan bukti bahwasannya Ulama Indonesia yang biasa disebut dengan wali secara tidak langsung menggunakan pendekatan antropologi.
Tahun 2000-han Indonesia sering terdapat kasus yang berlabelkan agama Islam. Kasus tersebut yakni Bom bunuh diri atas nama jihad. Selain itu berdalih akan mendapatkan pengantin bidadari setelah mati. Kalau dilihat dampak dari kasus ini bukan yang menjadi sasaran korban bukan seorang saja,  melainkan masyarakat. Padahal Islam di Indonesia yang notabene dibawa “Wali” menggunakan kedamaian. Padahal al-Qur’an beronsep:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Mengatasi problem-problem seperti ini, pada akhirnya dibutuhkan infrastruktur yang tidak sedikit seperti lembaga pendidikan terbaik, penyajian materi yang sistematis, tenaga pengajar yang dapat diandalkan, fasilitas perpustakaan yang memadai, dan sebagainya. Melihat fenomena permasalahan sepertini, Prof. Dr. M. Quraish Shihab mendirikan “Pusat Studi al-Qur’an”. Pusat Studi al-Qur‟an adalah sebuah institusi yang konsen dalam pengembangan studi al-Qur‟an dengan varian kegiatan. Pengembangan studi al-Qur‟an dengan penguatan pada studi tafsir merupakan salah satu program unggulan dari institusi ini, mengingat urgensi pemahaman dan penghayatan nilai-nilai al-Qur‟an dalam kehidupan.
Lembaga ini  resmi didirikan oleh pada tanggal 18 eptember 2004. PSQ dibangun diatas tanah wakaf yang beralamatkan  di jalan Kertamukti, no. 69, Pisangan,ciputat, tangerang selatan. Tempat ini  merupakan area kampus Fakultas Kedokteran dan  kampus Pasca Sarjana UIN Syarif  Hidayatullah. Sekitar dua Km terdapat juga pusat pengkajian Hadits “Daruss Sunnah Islamic Institute for Hadits and Sciences”. 
Kantor Pusat yang digabung dengan gedung PSQ ini dibangun empat lantai. Lantai dasar sebagai lantai dasar yang berfungsi sebagai gedung serbaguna. Lantai kedua yakni untuk para staff dan direktur. Pada bagian ini terdapat resepsionis dan ruangan-ruangan kerja. Lantai ketiga brfungsi sebagai perpustakaan yang dibuka untuk umum. Fungsi perpustakaan selain sebagai ruang baca, yakni sebagai ruang pertemuan ilmiah (misal perkuliahan atau pelatihan. Lantai keempat, sebagai asrama peserta Pendidikan Kader Mufasir.
Visi daan Fokus Pusat Studi al-Qur’an
Mewujudkan nilai nilai al-Qur’an  dalam masyarakat yang pluralis. Visi ini berlandaskan fokus pengkajian al-Qur’an. Fokus PSQ yakni meneruskan risalah atau  rasul yang termaktub dalam QS. al-Jum’ah ayat 2:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (2)
Artinya: Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
Ayat tersebut ialah ringkasan tentang tata cacara Berinteraksi dengan al-qur’an yang paling tidak ada tiga poin, yakni:
1.      Berinterasksi Tilawata, Wahifdzon, wastima’an
2.      Al-Quran di tafsirkan dan dipahami
3.      Al-Qur’an harus diamalkan, dan didakwahkan kepada orang lain.
Poin Pertama sudah banyak yang melaksanakan, terbukti dengan adanya metode cepat membaca, menghafal, aplikasi-aplikasi al-Qur’an. Begitu pula dengan poin Ketiga, banyak yang mendakwahkan al-Qur’an. Mubaligh-mubaligh kondang yang mensyiarkan agama islam. Namun, menginjak pada poin Kedua, sangat Jarang. Banyak alumnus pesantren yang menghfalkan al-Qur’an, namun belum tentu mereka mampu untuk menafsirkany. Oleh karena itu, PSQ sebagai fasilitator membantu dan mengkader calon-calon mufasir al-Qur’an agar mampu memahami dan menafsirkan al-Qur’an dengan berimbang (tidak terlalu literasi, dan tidak terlalu liberal)
Misi Pusat Studi al-Qur’an
Realisasi visi utama meliputi kegiatan yang bersifat:
1.      Membumikan al-Qur’an di tengah masyarakat pluralistik;
2.      Menjadikan nilai-nilai dasar al-Qur’an sebagai faktor pemecahan bagi masalah-masalah kebangsaan;
3.      Mengembangkan metodologi studi al-Qur’an yang relevan dan sinkron dengan disiplin ilmu-ilmu lain;
4.      Melahirkan kader-kader mufassir yang profesional;
5.       Melakukan kajian kritis terhadap kitab-kitab tafsir klasik dan kontemporer;
6.      Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga studi al-Qur’an di dalam dan di luar negeri.
Struktur Kepengurusan Pusat Studi al-Qur’an
PSQ berdiri dibawah naungan yayasan lentera hati yang diketuai oleh Husein Ibrahim sekaligus dalam struktur menjabat sebagai  penasihat dan penanggung jawab penerbitan. Direktur  dijabat Quraish Shihab, Wakil Direktur, Nasaruddin Umar;  Manager Program, Muchlis Hanafi, Romli Syarqawi,; Manager Operasional, Tika Mantaram; Bendahara,  Handayani, General Affair (Urusan Umum), Dian Komala; Bagian Perpustakaan, Yasir Arfan; Manager  Program Pesantren Bayt  al-Quran, Achmad  Zayadi, Tim pengurus Bayt al-Qur’an, Wafa Fadly, Syafiul Huda, Anwar Mambauddin, Rayhan, Moh Ali, Yakhsyallah. Pengelola Website: Agus Hery Prasetyo. Situs resmi (Official Website) psq.or.id. Pengurus yang terakhir yakni Dewan Pakar yang terdiri:
1.      Prof.Dr. M.Quraish Shihab, M.A.
2.      Prof.Dr. d.Hidayat, M.A.              
3.      Prof. Dr. A. Thib Raya, M.A.
4.      Dr. A. Wahib Mu’thi, M.A.
5.      Dr. Muclis M. Hanafi, M.A.
6.      Dr. Akhsin Sako’ Muhammad, M.A.
7.      Dr. Asep Usman Ismail, M.A.
8.      Dr. A. Husnul Hakim, M.A
9.      Dr.Ali Nurdin, M.A
10.  Dr. Shahabuddin, M.A
11.  Dr. Syarif Hidayatullah, Lc. M.Hum
12.  Farid F. Saenong, Ph.D
13.  Muhammad Arifin, Lc. M.A.
14.  Najeela Shihab, M.Psi
15.  Zora A. Wongkaren, M.Psi
16.  Nasya Shihab, S.Psi    
Kegiatan dan Program Pusat Studi al-Qur’an
PSQ sebagai wadah untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan serta membumikan nilai-nilai al-Qur’an mempunyai program yang beragam. Masing-masing program mempunyai target dan sasaran yang berbeda pula. Beberapa program PSQ diantaranya yakni;
1.      Program Pasca Tahfid, Program ini dikhususkan bagi para penghafal Al-Qur’an dari berbagai pesantren khusus tahfizh di seluruh Indonesia. Realitas penghafal Al-Qur’an umumnya berasal dari kalangan ekonomi lemah. Tidak jarang dari mereka yang meninggalkan pendidikan formal demi berkonsentrasi untuk menghafal Al-Qur’an, berangkat dari fenomena tersebut PSQ mengembangkan program yang menitiktekankan pada peningkatan aspek keilmuan 70%, dan 30% pada aspek kewirausahaan dan pengembangan diri.  Materi yang diberikan dalam Program yang berbasis Pondok Pesantren ini adalah ke-Tafsiran. Pelaksanaan program selama enam bulan. 
2.      Pendidikan Kader Mufassir
Program ini ditujukan bagi mahasiswa Pascasarjana S2 dan S3 yang sedang melakukan penelitian di bidang kajian tafsir Al-Qur’an. Bentuk programnya adalah pemberian beasiswa selama 6 bulan kepada peserta terpilih dan ada kegiatan perkuliahan terjadual dalam bentuk tutorial, PSQ juga menyediakan pembimbingan untuk penulisan Tesis dan Disertasi pesertanya dari dewan pakar PSQ. Dan bagi mahasiswa yang berprestasi diberikan kesempatan menyelesaikan penelitian ke Mesir selama 2 bulan dan dibimbing langsung oleh Guru Besar Terkemuka sebagai Mitra PSQ
3.      Living Qur’an
Program pendidikan Al-Quran untuk sasaran anak  usia 4 hingga 17 tahun di tingkat kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah (SMA). Anak dan remaja diperkenalkan pada pemahaman Islam secara utuh menekankan interaksi dengan al-Qur’an bersama isu-isu yang relevan erat dengan kehidupan sehari-hari.
4.      Publikasi dan Penerbitan
Perpustakaan Digital (Digital Library Of Al-Qur`an/DILIA), dimana secara umum koleksi di Perpustakaan PSQ tersebut fokus pada buku dengan tema tafsir Al-Qur`an dan tema ilmu-ilmu keislaman lainnya. Literatur yang tersedia berbahasa Arab dan non-Arab. Koleksi disajikan dalam bentuk format tercetak (buku cetak) maupun digital (pdf, audio-video, software-software Al-Qur`an) dan jurnal serta Tesis/Disertasi dibidang kajian Al-Qur`an. PSQ pada bidang penerbitan mengeluarkan karya Jurnal Studi Qur’an.
Jumlah koleksi DILIA menurut data berjumlah lebih dari 4.122 koleksi cetak dan > 8.000 koleksi digital. Perpustakaan dibuka untuk umum dan tersediakan (1).Layanan photo copy buku, (2). Layanan print out data, (2). Layanan scan data,(3). Layanan laminating, (4). Layanan komputer dan Internet gratis bagi anggota terdaftar, (5). Layanan konsultasi.  Jumlah anggota perpustakaan >719 individu.  
5.      Halaqah Tafsir
Halaqah Tafsir yakni pengajian untuk umum dilakukan setiap hari Rabu pukul  10.00-12.00 wib ditempatkan di Pesantren Bayt Al-Qur’an Pondok Cabe Tangerang. Materi pengajian diberikan dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, menggunakan 2 model secara tematik yang membahas isu problematika sosial keagamaan yang berkembang di   masyarakat dalam perspektif Al-Qur’an, serta pendekatan tafsir tahlili yang mengupas  ayat demi ayat. Narasumber disi oleh Dewan Pakar PSQ.                       
6.      Training of Trainer
Tujuan utama kegiatan ini membekali para tenaga-tenaga professional baik Dai/penyuluh agama, Guru agama Islam maupun Dosen pengajar Tafsir dengan wawasan Islam yang moderat, toleran dan Islam yang menjadi rahmah bagi semua kelompok dan golongan. Sasaran program TOT ini adalah pengajar tafsir baik Madrasah maupun Pesantren, Dosen tafsir baik Perguruan Tinggi Islam Negeri maupun swasta (PTAIN/PTAIS) dan penyuluh agama di seluruh Indonesia.   Kegiatan TOT tersebut dikemas dalam bentuk tutorial, diskusi, seminar, dan pelatihan. Materi utama yang diberikan dalam bentuk modul tersebut meliputi materi Moderasi Islam, Toleransi dalam Islam dan Kaidah-Kaidah Penafsiran Al-Qur`an, Bagaimana berinteraksi dengan Al-Qur`an dan Sunnah, dan materi-materi lain sesuai dengan kapasitas pesertanya.
7.      Kerjasama PSQ
PSQ bekerja sama dengan media-media dan lembaga yang ada luar negri. Media yang menjadi mitra kerja seperti Metro TV, SCTV, Indosiar, Kompas TV, Radio BravaRadio Cosmopolitan,  Radio Elshinta. Di bidang Instansi, PSQ bekerja sama dengan kampus PTKIN dalam melaksana program PPL atau pelatihan lainnya.
Program yang pernah kondang bekerja sama dengan pihak lembaga Broadcast yakni Program Ramadhan. Kuliah Tujuh Menit di SCTV, Program rutinan Tafsir al-Mishbah di Metrotv yang tayang pada saat sahur. Dua agenda ini diisi oleh bapak M. Quraish Shihab. Pada ajang pencarian bakat, Ibu Tika Mantaram ditunjuk sebagai mentor acara AKSI Indosiar dll.
8.      Jumatan.org
Kegiatan rutinan Sholat Jum’at yang berada di Salah satu mall yang ada di Jakarta. Hal ini berangkat dari masalah minimnya rumah ibadah yang ada di Jakarta. Selain itu masyarakat jakarta menghendaki Sholat Jum’at yang efisien. Kegiatan salat Jumat berjamaah di Bellagio Mall Kuningan Jakarta diprakarsai oleh Yayasan AHP (Assegaf Hamzah & Partners) dan PSQ (Pusat Studi al-Qur’an) Jakarta. Imam dan Khatib berasal diisi oleh perkumpulan dewan pakar Pusat Studi Qur’an. Sedangkan untuk Muadzin, Bilal, dan pengisi Tilawatil Qur’an yakni santri Pon. Pes Baitul Qur’an.   Pribadi-pribadi yang berada di belakang penyelenggaraan salat Jumat di Bellagio Mall Kuningan Jakarta, yakni: Achmad Zayadi, Agus Hery Prasetyo, Hafaza Lutfia, Hanif Effendy, Mahestya Sanjaya,  Qiyam Perwira Buana. Situs yang memuat Update informasi tentang kegiatan ini yakni jumatan.org

 sumber informasi
1. psq.or.id
2. jumatan.org
3. wawancara Civitas PSQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar