Latar Belakang Berdiri
Indonesia merupamakan negara yang Multi kultural.
Tradisi, keadaan Masyarakat, dan bahkan agamapun tidak tunggal. Islam merupakan
agama baru yang masuk ke Indonesia. Sebelumnya, sejarah mencatat bahwa ada beberapa
agama dan kepercayaan yang masuk ke Indonesia, diantaranya Yakni animisme
dinamisme. Dari sisi agama Muncul Hindhu Budha lalu masuklah agama dan tradisi
Islam
Masuknya risalah ajaran islam di Indonesia otomatis
membawa ajaran al-Qur’an. penyebaran Islampun juga dilakukan mulai dari
Mengawinkan Ulama dengan putri kerajaan hingga menggunakan media seni. Pada pulau
Jawa tradisi-tradisi tersebut masih terasa. Misalnya budaya gamelan yang
dikembangkan oleh sunan Bonang, dan budaya Sunan Kalijaga yang terkenal dengan
wayangannya. Bangunan menara Kudus juga merupakan bukti akulturai antara budaya
Islam dengan budaya lokal yang berkembang di masyarakat. Ini merupakan bukti
bahwasannya Ulama Indonesia yang biasa disebut dengan wali secara tidak
langsung menggunakan pendekatan antropologi.
Tahun 2000-han Indonesia sering terdapat kasus yang
berlabelkan agama Islam. Kasus tersebut yakni Bom bunuh diri atas nama jihad.
Selain itu berdalih akan mendapatkan pengantin bidadari setelah mati. Kalau
dilihat dampak dari kasus ini bukan yang menjadi sasaran korban bukan seorang
saja, melainkan masyarakat. Padahal
Islam di Indonesia yang notabene dibawa “Wali” menggunakan kedamaian. Padahal
al-Qur’an beronsep:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Mengatasi problem-problem seperti ini, pada akhirnya
dibutuhkan infrastruktur yang tidak sedikit seperti lembaga pendidikan terbaik,
penyajian materi yang sistematis, tenaga pengajar yang dapat diandalkan,
fasilitas perpustakaan yang memadai, dan sebagainya. Melihat fenomena permasalahan
sepertini, Prof. Dr. M. Quraish Shihab mendirikan “Pusat Studi al-Qur’an”. Pusat
Studi al-Qur‟an adalah sebuah institusi yang konsen dalam pengembangan studi
al-Qur‟an dengan varian kegiatan. Pengembangan studi al-Qur‟an dengan penguatan
pada studi tafsir merupakan salah satu program unggulan dari institusi ini,
mengingat urgensi pemahaman dan penghayatan nilai-nilai al-Qur‟an dalam
kehidupan.
Lembaga ini resmi
didirikan oleh pada tanggal 18 eptember 2004. PSQ dibangun diatas tanah wakaf
yang beralamatkan di jalan Kertamukti,
no. 69, Pisangan,ciputat, tangerang selatan. Tempat ini merupakan area kampus Fakultas Kedokteran dan kampus Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah. Sekitar dua Km terdapat juga
pusat pengkajian Hadits “Daruss Sunnah Islamic Institute for Hadits and
Sciences”.
Kantor Pusat yang digabung dengan gedung PSQ ini dibangun
empat lantai. Lantai dasar sebagai lantai dasar yang berfungsi sebagai gedung
serbaguna. Lantai kedua yakni untuk para staff dan direktur. Pada bagian ini
terdapat resepsionis dan ruangan-ruangan kerja. Lantai ketiga brfungsi sebagai
perpustakaan yang dibuka untuk umum. Fungsi perpustakaan selain sebagai ruang
baca, yakni sebagai ruang pertemuan ilmiah (misal perkuliahan atau pelatihan.
Lantai keempat, sebagai asrama peserta Pendidikan Kader Mufasir.
Visi daan Fokus Pusat Studi al-Qur’an
Mewujudkan nilai nilai al-Qur’an dalam masyarakat yang pluralis. Visi ini
berlandaskan fokus pengkajian al-Qur’an. Fokus PSQ yakni meneruskan risalah atau rasul yang termaktub dalam QS. al-Jum’ah ayat
2:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا
مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ
وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (2)
Artinya: Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka
dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
Ayat tersebut
ialah ringkasan tentang tata cacara Berinteraksi dengan al-qur’an yang paling
tidak ada tiga poin, yakni:
1. Berinterasksi Tilawata, Wahifdzon,
wastima’an
2. Al-Quran di tafsirkan dan dipahami
3. Al-Qur’an harus diamalkan, dan didakwahkan
kepada orang lain.
Poin Pertama
sudah banyak yang melaksanakan, terbukti dengan adanya metode cepat membaca,
menghafal, aplikasi-aplikasi al-Qur’an. Begitu pula dengan poin Ketiga,
banyak yang mendakwahkan al-Qur’an. Mubaligh-mubaligh kondang yang mensyiarkan
agama islam. Namun, menginjak pada poin Kedua, sangat Jarang. Banyak
alumnus pesantren yang menghfalkan al-Qur’an, namun belum tentu mereka mampu
untuk menafsirkany. Oleh karena itu, PSQ sebagai fasilitator membantu dan
mengkader calon-calon mufasir al-Qur’an agar mampu memahami dan menafsirkan
al-Qur’an dengan berimbang (tidak terlalu literasi, dan tidak terlalu liberal)
Misi Pusat Studi al-Qur’an
Realisasi visi utama meliputi kegiatan yang bersifat:
1.
Membumikan al-Qur’an di tengah masyarakat
pluralistik;
2. Menjadikan
nilai-nilai dasar al-Qur’an sebagai faktor pemecahan bagi masalah-masalah
kebangsaan;
3.
Mengembangkan metodologi studi al-Qur’an yang
relevan dan sinkron dengan disiplin ilmu-ilmu lain;
4.
Melahirkan kader-kader mufassir yang profesional;
5.
Melakukan kajian kritis terhadap kitab-kitab
tafsir klasik dan kontemporer;
6.
Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga
studi al-Qur’an di dalam dan di luar negeri.
Struktur Kepengurusan Pusat Studi al-Qur’an
PSQ berdiri dibawah naungan yayasan lentera hati yang
diketuai oleh Husein Ibrahim sekaligus dalam struktur menjabat sebagai penasihat dan penanggung jawab penerbitan. Direktur
dijabat Quraish Shihab, Wakil Direktur,
Nasaruddin Umar; Manager Program, Muchlis
Hanafi, Romli Syarqawi,; Manager Operasional, Tika Mantaram; Bendahara, Handayani, General Affair (Urusan Umum), Dian
Komala; Bagian Perpustakaan, Yasir Arfan; Manager Program Pesantren Bayt al-Quran, Achmad Zayadi, Tim pengurus Bayt al-Qur’an, Wafa
Fadly, Syafiul Huda, Anwar Mambauddin, Rayhan, Moh Ali, Yakhsyallah. Pengelola Website:
Agus Hery Prasetyo. Situs resmi (Official Website) psq.or.id. Pengurus yang
terakhir yakni Dewan Pakar yang terdiri:
1. Prof.Dr. M.Quraish Shihab, M.A.
2. Prof.Dr. d.Hidayat, M.A.
3. Prof. Dr. A. Thib Raya, M.A.
4. Dr. A. Wahib Mu’thi, M.A.
5. Dr. Muclis M. Hanafi, M.A.
6. Dr. Akhsin Sako’ Muhammad, M.A.
7. Dr. Asep Usman Ismail, M.A.
8. Dr. A. Husnul Hakim, M.A
9. Dr.Ali Nurdin, M.A
10. Dr. Shahabuddin, M.A
11. Dr. Syarif Hidayatullah, Lc. M.Hum
12. Farid F. Saenong, Ph.D
13. Muhammad Arifin, Lc. M.A.
14. Najeela Shihab, M.Psi
15. Zora A. Wongkaren, M.Psi
16. Nasya Shihab, S.Psi
Kegiatan dan Program Pusat Studi al-Qur’an
PSQ sebagai wadah untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan
serta membumikan nilai-nilai al-Qur’an mempunyai program yang beragam.
Masing-masing program mempunyai target dan sasaran yang berbeda pula. Beberapa
program PSQ diantaranya yakni;
1. Program Pasca Tahfid, Program ini dikhususkan bagi para penghafal Al-Qur’an dari berbagai
pesantren khusus tahfizh di seluruh Indonesia. Realitas penghafal Al-Qur’an
umumnya berasal dari kalangan ekonomi lemah. Tidak jarang dari mereka yang
meninggalkan pendidikan formal demi berkonsentrasi untuk menghafal Al-Qur’an,
berangkat dari fenomena tersebut PSQ mengembangkan program yang menitiktekankan
pada peningkatan aspek keilmuan 70%, dan 30% pada aspek kewirausahaan dan
pengembangan diri. Materi yang diberikan dalam Program yang berbasis
Pondok Pesantren ini adalah ke-Tafsiran. Pelaksanaan program selama enam bulan.
2. Pendidikan Kader Mufassir
Program
ini ditujukan bagi mahasiswa Pascasarjana S2 dan S3 yang sedang melakukan
penelitian di bidang kajian tafsir Al-Qur’an. Bentuk programnya adalah
pemberian beasiswa selama 6 bulan kepada peserta terpilih dan ada kegiatan
perkuliahan terjadual dalam bentuk tutorial, PSQ juga menyediakan pembimbingan
untuk penulisan Tesis dan Disertasi pesertanya dari dewan pakar PSQ. Dan bagi
mahasiswa yang berprestasi diberikan kesempatan menyelesaikan penelitian ke
Mesir selama 2 bulan dan dibimbing langsung oleh Guru Besar Terkemuka sebagai
Mitra PSQ
3. Living Qur’an
Program pendidikan
Al-Quran untuk sasaran anak usia 4 hingga 17 tahun di tingkat kanak-kanak
(TK) hingga Sekolah Menengah (SMA). Anak dan remaja diperkenalkan pada
pemahaman Islam secara utuh menekankan interaksi dengan al-Qur’an bersama
isu-isu yang relevan erat dengan kehidupan sehari-hari.
4. Publikasi dan Penerbitan
Perpustakaan Digital (Digital
Library Of Al-Qur`an/DILIA), dimana secara umum koleksi di Perpustakaan PSQ
tersebut fokus pada buku dengan tema tafsir Al-Qur`an dan tema ilmu-ilmu
keislaman lainnya. Literatur yang tersedia berbahasa Arab dan non-Arab. Koleksi disajikan dalam bentuk format tercetak (buku cetak) maupun
digital (pdf, audio-video, software-software Al-Qur`an) dan jurnal serta
Tesis/Disertasi dibidang kajian Al-Qur`an. PSQ pada bidang penerbitan mengeluarkan karya Jurnal
Studi Qur’an.
Jumlah koleksi DILIA menurut data berjumlah
lebih dari 4.122 koleksi cetak dan > 8.000 koleksi digital. Perpustakaan
dibuka untuk umum dan tersediakan (1).Layanan photo copy buku, (2). Layanan
print out data, (2). Layanan scan data,(3). Layanan laminating, (4). Layanan
komputer dan Internet gratis bagi anggota terdaftar, (5). Layanan konsultasi. Jumlah anggota perpustakaan >719 individu.
5. Halaqah Tafsir
Halaqah Tafsir yakni pengajian untuk umum
dilakukan setiap hari Rabu pukul 10.00-12.00 wib ditempatkan di Pesantren Bayt Al-Qur’an Pondok Cabe Tangerang. Materi pengajian
diberikan dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, menggunakan 2 model secara
tematik yang membahas isu problematika sosial keagamaan yang berkembang di masyarakat dalam perspektif Al-Qur’an, serta pendekatan tafsir
tahlili yang mengupas ayat demi ayat. Narasumber disi oleh Dewan Pakar PSQ.
6. Training of Trainer
Tujuan utama kegiatan ini membekali
para tenaga-tenaga professional baik Dai/penyuluh agama, Guru agama Islam
maupun Dosen pengajar Tafsir dengan wawasan Islam yang moderat, toleran dan
Islam yang menjadi rahmah bagi semua kelompok dan golongan. Sasaran program TOT
ini adalah pengajar tafsir baik Madrasah maupun Pesantren, Dosen tafsir baik
Perguruan Tinggi Islam Negeri maupun swasta (PTAIN/PTAIS) dan penyuluh agama di
seluruh Indonesia. Kegiatan TOT tersebut dikemas dalam bentuk tutorial,
diskusi, seminar, dan pelatihan. Materi utama yang diberikan dalam bentuk modul
tersebut meliputi materi Moderasi Islam, Toleransi dalam Islam dan
Kaidah-Kaidah Penafsiran Al-Qur`an, Bagaimana berinteraksi dengan Al-Qur`an dan
Sunnah, dan materi-materi lain sesuai dengan kapasitas pesertanya.
7. Kerjasama PSQ
PSQ
bekerja sama dengan media-media dan lembaga yang ada luar negri. Media yang
menjadi mitra kerja seperti Metro TV, SCTV, Indosiar, Kompas TV, Radio
Brava, Radio Cosmopolitan, Radio Elshinta. Di bidang Instansi, PSQ bekerja sama dengan kampus PTKIN
dalam melaksana program PPL atau pelatihan lainnya.
Program yang pernah kondang bekerja sama dengan pihak
lembaga Broadcast yakni Program Ramadhan. Kuliah Tujuh Menit di SCTV, Program
rutinan Tafsir al-Mishbah di Metrotv yang tayang pada saat sahur. Dua agenda
ini diisi oleh bapak M. Quraish Shihab. Pada ajang pencarian bakat, Ibu Tika
Mantaram ditunjuk sebagai mentor acara AKSI Indosiar dll.
8. Jumatan.org
Kegiatan rutinan Sholat Jum’at yang berada di
Salah satu mall yang ada di Jakarta. Hal ini berangkat dari masalah minimnya
rumah ibadah yang ada di Jakarta. Selain itu masyarakat jakarta menghendaki
Sholat Jum’at yang efisien. Kegiatan salat Jumat berjamaah di Bellagio Mall
Kuningan Jakarta diprakarsai oleh Yayasan AHP (Assegaf Hamzah & Partners)
dan PSQ (Pusat Studi al-Qur’an) Jakarta. Imam dan Khatib berasal diisi oleh
perkumpulan dewan pakar Pusat Studi Qur’an. Sedangkan untuk Muadzin, Bilal, dan
pengisi Tilawatil Qur’an yakni santri Pon. Pes Baitul Qur’an. Pribadi-pribadi yang berada di belakang
penyelenggaraan salat Jumat di Bellagio Mall Kuningan Jakarta, yakni: Achmad
Zayadi, Agus Hery Prasetyo, Hafaza Lutfia, Hanif Effendy, Mahestya Sanjaya, Qiyam Perwira Buana. Situs yang memuat Update
informasi tentang kegiatan ini yakni jumatan.org
sumber informasi
1. psq.or.id
2. jumatan.org
3. wawancara Civitas PSQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar